Bismillahirahmanirrahim..
Satu pertanyaan yang sering dilontarkan oleh teman-teman wanita Laila. Apa yang menjadi ketetapan hati Laila yang satu ini rupanya menarik perhatian teman-temannya,iaitu, Laila belum juga punya kekasih. Menurut hitungan umur Laila sudah lebih dari sweet seventeen. Hampir semua teman-teman seumurnya sudah memiliki kekasih, yang banyak diantara mereka mengatakan bercinta tu sweet sangat-sangat,terasa dunia milik berdua (wiiihhh..!! makhluk yang lain nak buang mana?... :P). Diantara teman-teman Laila pun ada yang memakai tudung (tudung moden, versi masa kini) dan sudah memiliki kekasih.
Mereka juga turut heran, kerana menurut mereka Laila termasuk gadis yang cantik dan manis diantara mereka. Aura kecantikan Laila begitu memikat mereka, padahal Laila masih menggunakan hijab (pakaian longgar yang menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan). Pernah suatu ketika teman-teman wanita Laila bertandang ke rumah Laila untuk mengadakan study group. Kebetulan waktu itu Laila hendak menunaikan solat Zuhur, kerana semua teman-temannya adalah perempuan. Dia tidak merasa bimbang munculnya fitnah saat dia membuka hijabnya untuk keperluan wudlu, sehingga nampaklah rambut indah Laila serta leher . Saat itu teman-teman wanita Laila melihat Laila tidak memakai penutup kepala dan rambut serta menampakkan batang lehernya, mereka semua terpana bahkan salah seorang berteriak histeria,
Mereka juga turut heran, kerana menurut mereka Laila termasuk gadis yang cantik dan manis diantara mereka. Aura kecantikan Laila begitu memikat mereka, padahal Laila masih menggunakan hijab (pakaian longgar yang menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan). Pernah suatu ketika teman-teman wanita Laila bertandang ke rumah Laila untuk mengadakan study group. Kebetulan waktu itu Laila hendak menunaikan solat Zuhur, kerana semua teman-temannya adalah perempuan. Dia tidak merasa bimbang munculnya fitnah saat dia membuka hijabnya untuk keperluan wudlu, sehingga nampaklah rambut indah Laila serta leher . Saat itu teman-teman wanita Laila melihat Laila tidak memakai penutup kepala dan rambut serta menampakkan batang lehernya, mereka semua terpana bahkan salah seorang berteriak histeria,
"Wooww Laila, cantiknya awak..! Subhanallah..."
Laila tersenyum mendengar teriakan keterpesonaan teman-temannya itu. Salah satu temannya berkata “Laila, kecantikan awak memang tiada tolak banding dengan pelakon drama Trilogi cinta,si Fouziah Ghaus..?!”.
Laila membalas “si Fouziah? siapa ya..?”.
Salah satu temannya heran, “eh Laila, cerita trilogi cinta tu punyalah top sampai mengunung-gunung,Fouziah tu heroin drama tu lah! Lawa..macam pan-asian gituu..”.
“Maaf,saya jarang tengok drama di tv”, balas Laila.
Salah seorang dari mereka bergurau sambil menyindir, “tu lah Laila,jangan asyik baca buku agama je,kadang-kadang tu layan lah drama-drama di tv..kisah-kisah cinta..menarik tau!,satu lagi,keluarlah jalan-jalan dengan kami,supaya awak pandai berteman nanti,dengan lelaki pun sama,barulah awak dapat kekasih,keluar main bowling ke,tengok wayang ke,ni tak!sampai Fouziah Ghaus pun awak tak kenal”.
Laila hanya tersenyum sedih dan dalam hatinya berkata, “Ya Allah berilah petunjuk kepada teman-temanku ini”.
Bukannya Laila tidak pernah memberikan nasihat kepada mereka,selalu!. Namun mereka hanya tersenyum masam saja seolah menganggap remeh nasihat dari Laila. Bahkan setelah diberi nasihat bukannya berterimakasih tetapi malah sempat bergurau. “yoo lah ustazah!”, kata seorang temannya saat itu (Astaghfirullah...). Bahkan yang lebih parah lagi, pernah suatu hari lagi ada seorang teman yang menyarankan Laila untuk membuka hijabnya dan memberi berpakaian moden(berseluar jeans dan berbaju lengan pendek), seperti mereka. Alasan mereka supaya semua lelaki melihat pesona kecantikan wajah Laila dan keseksian tubuh Laila (naudzubillahi mindzalik).
Laila tersenyum mendengar teriakan keterpesonaan teman-temannya itu. Salah satu temannya berkata “Laila, kecantikan awak memang tiada tolak banding dengan pelakon drama Trilogi cinta,si Fouziah Ghaus..?!”.
Laila membalas “si Fouziah? siapa ya..?”.
Salah satu temannya heran, “eh Laila, cerita trilogi cinta tu punyalah top sampai mengunung-gunung,Fouziah tu heroin drama tu lah! Lawa..macam pan-asian gituu..”.
“Maaf,saya jarang tengok drama di tv”, balas Laila.
Salah seorang dari mereka bergurau sambil menyindir, “tu lah Laila,jangan asyik baca buku agama je,kadang-kadang tu layan lah drama-drama di tv..kisah-kisah cinta..menarik tau!,satu lagi,keluarlah jalan-jalan dengan kami,supaya awak pandai berteman nanti,dengan lelaki pun sama,barulah awak dapat kekasih,keluar main bowling ke,tengok wayang ke,ni tak!sampai Fouziah Ghaus pun awak tak kenal”.
Laila hanya tersenyum sedih dan dalam hatinya berkata, “Ya Allah berilah petunjuk kepada teman-temanku ini”.
Bukannya Laila tidak pernah memberikan nasihat kepada mereka,selalu!. Namun mereka hanya tersenyum masam saja seolah menganggap remeh nasihat dari Laila. Bahkan setelah diberi nasihat bukannya berterimakasih tetapi malah sempat bergurau. “yoo lah ustazah!”, kata seorang temannya saat itu (Astaghfirullah...). Bahkan yang lebih parah lagi, pernah suatu hari lagi ada seorang teman yang menyarankan Laila untuk membuka hijabnya dan memberi berpakaian moden(berseluar jeans dan berbaju lengan pendek), seperti mereka. Alasan mereka supaya semua lelaki melihat pesona kecantikan wajah Laila dan keseksian tubuh Laila (naudzubillahi mindzalik).
“Eh Laila, kami tahu awak cantik, full cantik,jadi,kami nak beri cadangan,apa kata wak cuba baju macam kami ni,buka je tudung tu,x panas ke?huhu.. sure punyalah mesti ramai lelaki yang nak kan Laila jadi kekasih diorang, untuk mendapatkan cinta Laila, kalau Laila dapat doirang,kami turut bangga tau! Mana tahu,kita boleh share pakwe,sharing is loving right?(berakata sambil ketawa) ..”
. Begitu kata salah seorang teman sekolah Laila. Tentu saja Laila yang tahu hukum bertabbaruj(berhias) langsung menolak dengan keras cadangan itu.
Dalam kesendiriannya Laila tak pernah kenal erti jemu untuk berdoa, agar Allah menunjuk atau memberi hidayah kepada teman-temannya. Laila pernah dengar dari seorang temannya yang berpendapat.
Dalam kesendiriannya Laila tak pernah kenal erti jemu untuk berdoa, agar Allah menunjuk atau memberi hidayah kepada teman-temannya. Laila pernah dengar dari seorang temannya yang berpendapat.
“Laila,awak kan tahu saya ini pakai tudung juga, walaupun berbeza sedikit,tapi tetap menutup kepala macam awak , tapi saya pun couple jugak,kan tiada maslahnya bercouple ni kalau kita tahu menjaga diri kita sendiri,menjaga maruah kita”. Begitu kata pendapat temannya.
Apakah dia tidak tahu bahwa islam sangat perhatian tentang menjaga hati. Islam tidak menghalang cinta seseorang kerana itu sudah fitrah manusia berlawanan jenis. Tetapi islam menganjurkan untuk mengikuti aturan yang ada. Aturan dari yang menciptakan cinta itu iaitu Allah. Mungkin pendapat temannya Laila itu ada benarnya juga,mereka tidak melakukan apa-apa dan boleh jaga diri. Ok lah anggap saja mereka tidak melakukan hubungan seperti suami isteri. Tetapi berkali-kali Laila menjelaskan ke teman-temannya bahawa zina itu bukan hanya hubungan suami isteri diluar nikah tapi ada beberapa zina selain itu.
Kemudian Laila teringat sebuah hadis:
Apakah dia tidak tahu bahwa islam sangat perhatian tentang menjaga hati. Islam tidak menghalang cinta seseorang kerana itu sudah fitrah manusia berlawanan jenis. Tetapi islam menganjurkan untuk mengikuti aturan yang ada. Aturan dari yang menciptakan cinta itu iaitu Allah. Mungkin pendapat temannya Laila itu ada benarnya juga,mereka tidak melakukan apa-apa dan boleh jaga diri. Ok lah anggap saja mereka tidak melakukan hubungan seperti suami isteri. Tetapi berkali-kali Laila menjelaskan ke teman-temannya bahawa zina itu bukan hanya hubungan suami isteri diluar nikah tapi ada beberapa zina selain itu.
Kemudian Laila teringat sebuah hadis:
“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan memandang. Kedua telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan itu berzina, zinanya dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina, zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (HR. Muslim: 2657, alBukhori: 6243).
Laila pernah membaca kitab dari imam An Nawawi tentang penjelasan hadis diatas bahwasanya :
“Pada anak Adam itu ditetapkan bagiannya dari zina. Di antara mereka ada yang melakukan zina secara hakiki dengan memasukkan farji (kemaluan)nya ke dalam farji yang haram. Ada yang zinanya secara majazi (kiasan) dengan memandang wanita yang haram, mendengar perbuatan zina dan perkara yang mengantarkan kepada zina, atau dengan sentuhan tangan di mana tangannya meraba wanita yang bukan mahramnya atau menciumnya, atau kakinya melangkah untuk menuju ke tempat berzina, atau melihat zina, atau menyentuh wanita yang bukan mahramnya, atau melakukan pembicaraan yang haram dengan wanita yang bukan mahramnya dan semisalnya, atau ia memikirkan dalam hatinya. Semuanya ini termasuk zina secara majazi.” (Syarah Shohih Muslim: 16/156157).
Sambil bergumam dalam hati Laila hampir dapat memastikan bahwa adakah di antara mereka tatkala sedang bercouple dapat menjaga pandangan mata mereka dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyah (bukan mahram) atau laki-laki ajnabi (bukan mahram) termasuk perbuatan yang diharamkan?!.
Salah seorang teman Laila berkata bahwa mereka bercinta untuk proses pengenalan sebelum menuju ke pernikahan . Mereka berpendapat, “Bagaimana mungkin kita menikah tanpa bercinta terlebih dahulu tanpa mengenal masing-masing karekternya masing-masing. ”. Betul islam juga menganjurkan untuk mengenal pasangannya masing-masing tetapi bukan dengan cara bercinta!. Laila juga teringat akan hadis nabi berikut ini,
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka tidak boleh baginya berkhalwat (bedua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga di antara mereka adalah setan" (HR. Ahmad).
Laila teringat akan kisah seorang sahabat yang datang kepada Rasul. Sahabat ini datang kepada Rasul untuk menyampaikan niatnya bahawa dia ingin menikah. Kemudian Rasulullah bertanya :
“Bagus , tapi apakah kamu sudah mengenali calon mu itu..?”. Kemudian si sahabat rasul ini menjawab : “Belum ya Rasul..”. Selanjutnya rasul menyuruh dia agar terlebih dahulu mengenalinya. Ertinya kita diwajibkan untuk mengenal pasangan kita terlebih dahulu (ta'aruf) tapi bukan dengan bercinta melainkan dengan aturan yang ada.
Kemudian Laila juga teringat akan hadis berikut,
Kemudian Laila juga teringat akan hadis berikut,
“Sekalikali tidak boleh seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (H.R. alBukhori: 1862, Muslim: 1338).
Pada dasarnya kita mengenal wanita yang ingin kita nikahi itu melalui (dengan ditemani) mahram wanita tersebut. Jadi bukan hanya berdua-duaan. Jika misalnya kita ingin meneliti akhlak si wanita tersebut tanpa sepengetahuannya kita boleh mengutus seseorang untuk menelitinya. Misalnya dengan temannya si mahram wanita tersebut. Atau boleh juga memanfaatkan teknologi yang lagi maju sekarang. Tukar biodata masing-masing via email. Juga boleh juga melalui chatting tetapi perlu diingat juga chatting disini bukan tidak ada batasnya. Dilarang chatting bebas ertinya harus dalam syariat yang dibenarkan. Tidak boleh ada kata-kata maksiat dengan menggunakan kata cinta-cintaan, sayang-sayangan dan sejenis itu. Chatting disini dilakukan semata-mata untuk mengenal si wanita tersebut. Saling tukar menukar informasi yang berguna ke proses pengenalan tersebut dan tidak mengarah kepada maksiat juga tidak melalaikan serta mengotori hati.
Laila juga tidak mahu menyalahkan sepenuhnya persepsi atau pandangan dari teman-temannya itu. Laila sedar, bahwa yang mempengaruhi mereka adalah media-media ala barat, juga pergaulan ala barat yang banyak digemari sekarang ini. Dianggap menjadi trend, bahkan ironinya menjadi tolok ukur pergaulan seseorang. Laila menyedari bahwa program-program televisyen sekarang mulai dari lagu-lagu,drama-drama, filem-filem yang kebanyakan menyajikan cinta berlainan jenis. Dan cinta itu diwujudkan dengan bercinta dan mereka terjebak dalam lingkaran syaitan pergaulan seperti itu.
Tiap kali usai solat,Laila tidak pernah berhanti berdoa,
“ Ya Rabb, berilah hidayah kepada teman-teman hamba agar boleh merasakan, menikmati indahnya hasil menjaga hati, indahnya menjaga bahagian tubuh ini dari hal-hal yang Engkau larang. Tangan ini hanya untuk dijalanMu, Mata ini hanya untuk melihat yang tidak Engkau larang dan segala anggota tubuh ini adalah amanah dariMu, yang engkau perintahkan untuk digunakan dijalanMu. Ya Allah, berilah kenikmatan dan keinginan yang luar biasa, bagi hambaMu ini, dan teman-teman hambaMu ini untuk selalu berada dijalanMu, dan berilah kebencian yang luar biasa bagi hambaMu ini dan teman-teman hamba dari hal-hal yang Engkau larang. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Penyayang bagi hambaMU yang ikhlas memohon kepadaMu amin Yaa Allah”.
Seraya menitiskan air mata, begitulah doa singkat yang selalu di lafazkan oleh Laila dalam setiap akhir solatnya, dan dalam kesendiriaannya, hanya berdua dengan Rabb-nya dihabiskannya sisa sepertiga malam.
Nadia Yusof
8/4/2011
cerpen Nadia kah??
ReplyDeleteterbaik r diq...:)
peringatan utk diri+semua
syukran diq,
“ Ya Rabb, berilah hidayah kepada teman-teman hamba agar boleh merasakan, menikmati indahnya hasil menjaga hati, indahnya menjaga bahagian tubuh ini dari hal-hal yang Engkau larang. Tangan ini hanya untuk dijalanMu, Mata ini hanya untuk melihat yang tidak Engkau larang dan segala anggota tubuh ini adalah amanah dariMu, yang engkau perintahkan untuk digunakan dijalanMu. Ya Allah, berilah kenikmatan dan keinginan yang luar biasa, bagi hambaMu ini, dan teman-teman hambaMu ini untuk selalu berada dijalanMu, dan berilah kebencian yang luar biasa bagi hambaMu ini dan teman-teman hamba dari hal-hal yang Engkau larang. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Penyayang bagi hambaMU yang ikhlas memohon kepadaMu amin Yaa Allah”.(
hanya pada ALLAH hati kan b'serah krn segalanya bergantung pdnya..:)
Allah maha besar..hanya Allah sebaik-baik cinta. :)
ReplyDeletenazihah:
ReplyDeletehuhuh..teman2 sebagai sumber rujukan..Alahmdulillah..syukran kakak!
Allahumma amiin
syukri kamaruddin :
ReplyDeleteAllah Azza wa Jalla sumber kekuatan kita..
kekuatan untuk mencintai-Nya..
nak jadi laila :)
ReplyDeleteanym:
ReplyDeleteinsyaAllah..mawar berduri:)
mawar berduri apaplak dah ? mawar yg susah dpegang dan dsentuh ?
ReplyDeletebest3...tergerak gak hati ni . sebelum nie , ana pun ade gak mnat kat kawan ana tu . n , dye sma cam laila lam crita ni . dye trus bg nchat cm laila . so , smpai skarang ana pun x tetap single . kalau diizinkan Allah , ana nak sangat seorng istri macam kawan ana tu yang macam laila . ana tetap akan mnunggu sidia.
ReplyDeleteanym :
ReplyDeleteaiwah! insyaAllah,bentengkan dalam hati :)
tuan khairul asyraf :
ReplyDeletesyukran, wah, enta dah ada penglaman macam nih, insyaAllah, cinta yang tak bersulam noda, semoga Allah pertemukan jodoh hamba-Nya seperti yang dikehendakinya..
banyakkan berdoa pada Allah, :)
Nadia Alzahra :
ReplyDeleteAlhamdulillah , kerana Allah ana mendapat pengalaman macam nie .
Insyaallah . Amin .